Ayah...

Di matamu masih tersimpan
Selaksa peristiwa
Benturan dan hempasan
Terpahat di keningmu

Kau nampak tua dan lelah
Keringat mengucur deras
Namun kau tetap tabah
Meski nafasmu kadang tersengal
Memikul beban yang makin sarat
Kau tetap bertahan

Engkau telah mengerti hitam
Dan merah jalan ini
Keriput tulang pipimu
Gambaran perjuangan

Bahumu yang dulu kekar
Legam terbakar matahari
Kini kurus dan terbungkuk
Namun semangat tak pernah pudar
Meski langkahmu kadang gemetar
Kau tetap setia

Ayah....
Dalam hening sepi ku rindu
Untuk menuai padi milik kita
Tapi...
Kerinduan tinggal hanya kerinduan
Anakmu sekarang
Banyak menanggung beban

Gubuk Kita, January 13, 2009
"Dedicated to: my beloved father yang terbaring lemah"