KITA dan ASA...

Sejak awal, aku membayangkan keindahannya. Dirimu dengan segala kelebihan dan kekuranganmu, diriku dengan segala yang kumiliki. Begitu lengkap, begitu ‘perfect’, begitu indah, begitu kuat, begitu terhormat. Impian2 itu, tanpa sadar kita gerus bersama waktu dan hari yang meletihkan. Lelah dalam jiwamu dan jiwaku. Sedihmu, sedihku. Kesalahanku, kesalahanmu. Pengorbananmu, pengorbananku. Rasamu, rasaku. Sayangmu, sayangku……..

Andai saja… kita mau menyadari, begitu lengkapnya yang kita miliki. Engkau dan aku dengan segala anugerahNya, petunjukNya, kasih sayangNya dan yang paling mendasar.. Kasih sayang KITA…

Lalu mengapa kita berkutat hanya pada satu titik yang tak habis? Pada satu titik yang menggerus segala sisi indah, yang membutakan mata dengan segala ‘lebih’ yang jika kita manage dan maintain dengan baik akan sangat jauh lebih berharga dari apa yang selama ini kita anggap penting. Adakah kita sadar, bahwa andai saja kita berjalan pada garis yang seharusnya, cita, asa tidak hanya sebatas kata.

Permainan ego yang kental. Egoku, egomu. Inilah momok dari segalanya. Adakah ini manusiawi? Atau aku yang terlalu berlebih menyikapi semua? Atau pola komunikasi? Atau jarak?? Ntahlah..

Andai saja kita bias memutar haluan, beranjak pada segala sisi baik dari KITA, we would be the best couple ever. Tapi ego, telah mengalahkan segalanya. Andai saja… ada kesepakatan kuat untuk meninggalkan segala ego, dan berfikir tentang KITA… andai saja, hati bisa berbicara, andai saja…
Biarlah hanya bisa berandai-andai.. semoga ada waktunya dimana kita benar2 paham,,,

Dedicated to: someone working for people…