DESTINY

Ternyata jadi org baik di dunia ini ga semudah yg kita bayangkan. Tiga hari sakit, dua hari rekan kantor jenguk. Well, I just thought that they are aware of others. Besoknya pacarku tanya: ada yang special ya? Pakai baju apa kamu, dst.. Aku teh sakiiittt.. Tapi itu pertanyaan yang bukan kali ini saja. Konflik? Ya begitulah,,, again, masalah kepercayaan. Kembali ke rekan kantor. Aku pikir dengan mereka jenguk artinya mereka dah tau bahwa aku sakit and it wouldn't be any problem.

Senin tiba, aku bergkt kerja. Apel pagi seperti biasa sbg seorang abdi negara. Tiba-tiba:
Ka.pegawai: kamu kemana tiga hari ga masuk? *dengan nada tak senang*
Saya: saya sakit bu. *dengan perasaan bingung, arna dah minta ijin ke atasan langsung*
Ka.pegawai: o, saya ga tau tuh, mana surat sakitnya *tetap dengan nada tinggi*
Saya: ya bu, nanti saya kasih
Ka.pegawai: mustinya kan kalo sakit tiga hari orang kantor jenguk*still nada tinggi as she felt she is a boss*
Saya: orang kantor jenguk kok bu....*tetap bingung, apa kaitannya ya?*
Ka.pegawai: *mlengos pergi dengan tatapan tak senang lalu menghampiri Ka.TU*
Saya: *tetap menunggu kaya org bego*
Ka. Pegawai: *menghampiri* 'sudah', *melengos pergi lagi
Saya: *dgn muka bingung, tak paham, bertanya2, masuk ke ruangan saya*

This is really unprofessional!!!! Dan buliran mutiara tak tertahankan karna emosi yang tinggi tak tersalurkan. Ga bisa dengan cara baik? Ga kaya preman pasar gitu? Ga bisa dengan bahasa baik, ga aya tkang cabe gitu? This is an office! Not a jungle!

Someone came and said that I am to come into Ka.TU room. Well, I went in there, my direct supervisor, Ka.pegawai, and Ka.Tu were there.
Saya: *muka bingung* kok jadi gini??

membersihkan diri, membenarkan kalimat. Damn, all this! *inside my heart*
Nasib jadi bawahan.

After the session, I am called to the Ka.pegawai room. Still, she tried to make things as she is 'true'
I undelined, I am here to work, I tried my best, I followed all regulation, if this is against the regulation, I am ready to resign'. She didn't reply.

After the session, I was back to my office space. After a while, again someone said I am called by Ka.TU. Well, I went there. He told me that and this, still, dia menekankan bahwa itu adalah syarat administrasi, dst. *emangnya ga bisa dgn cara lbh baik? Instead of nyegat di jalan dan nagih?, gini2 kan saya punya perasaan!* Saya tegaskan di hadapannya 'bahwa saya di sini bekerja professional. I am not there to chit chat, talk and having social interraction, though it couldn't be ignored. I tried my best, even to do unpaid thing, because I am here to help my nation, I am paid by my nation'. Dia cuma bergumam and guess what the replied? 'Ya, kita di sini memang bekerja dgn baik, tapi ga bisa disamakan dgn swasta. Hmhhhhh...... Well, I got the point, though.

Dalam galau hati, aku butuh tempat share. Called my 'lovely', guess what he replied? It's your business, I don't understand the system. Solve it urself! Grrrrrhhhrrr. Well, kesabaran diuji...

The next day, coming to the office. People talked here and there about the yesterday matter about me. Confuse? Pastilah... Padahal setelah permasalahan itu, saya hanya berdiam diri di ruangan saya dan ga ngobrol dgn siapapun kcuali telp dengan my lovely yang berujung konflik. So??

Life, what a struggle. Siang itu perut semakin melilit, setelah sebelum nya mendengar obrolan dua ibu2 di ruanganku tentangku. Ngenes, dengar percakapan yg penuh pelintiran. *aku harus klarifikasi, tenang,klarifikasi, tenang, dua bisikan itu berperang di telingaku*. Finally, I decided to clarify, she's really smart in changing facts. Alhamdulillah, dua ibu2 itu yakin, itu tidak benar.
Tapi siang itu perut semakin perih, keringat dingin mengucur, dan aku putuskan untuk pulang.

The next day till today, I stay at home, sick.
Going nowhere, meet noone except my mom, papa, a housemaid, my nephew and my mom's friend, tante. Got phonecall from my families caring about my sickness. They are confuse of what makes me sick. And give me some attention and support.

Today, rekan kerjaku telp, she told me about office condition. Some information about me. Hanya bisa terkaget-kaget ketika beberapa kalmat yang aku keluarkan saat 'disidang' oleh kedua pejabat dipelintir, dipolitisir dan didramatisir oleh seseorang. Istighfar, tapi ngenes. Betina banget.

And today juga, hanya karna sms minta ijin ke pejabat kantor yang kukrimkan pula ke 'my lovely', menjadi masalah dan konflik lagi. What a complicated life.

Ya Allah,
Ternyata ga semua niat baik, perbuatan baik, akan berarti baik bagi org lain, ga semua yang kit harap baik, akan menjadi baik.. Ketika kita berusaha untuk menjadi baik, semua org berfikir menyelamatkan diri sendiri, dan memuaskan egonya masing2.

So? What this life means? Should I just think of my own self as well? Or? Keep thinking and doing good things while others press my life?

Menjadi org baik saja, ternyata tidak cukup....
What a life....


Powered by Telkomsel BlackBerry®