Untuknya yang kusayang...

Sesal di akhir tiada guna..
Kalimat ini klasik, tapi cukup membuatku tersadar. Setelah sekian lama berkutat dengan waktu, memperjuangkan yang ingin kumiliki, menafikan mereka yang peduli, mereka yang sayang, bahkan keluarga dan orang tua, demi seseorang yang menjadi cita dalam hidup. Kurasakan kini begitu pahit, ternyata semua yang kulakukan hanya sia-sia dan semua telah tiada arti. Dari awal hati ini bertanya tentang ketulusan, namun otakku selalu mengatakan bahwa akan ada terang dan masih ada harapan untuk berjuang. Aku pun berjuang, mengorbankan segalanya, memberikan segalanya, menguras segala energi, mendedikasikan diri, hingga karir, teman, sahabat bahkan keluarga. Aku ikhlas hidup hanya berteman sepi, perjalanan rumah kantor, dengan sesekali keluar untuk membeli kebutuhan yang pun harus dengan penuh kecurigaan. Besarnya rasa sayang, ketulusan, perhatian ternyata bukan ukuran,, yang dibutuhkan hanya kepuasa ego dan hakikat eksistensi diri.

Meski berat, aku harus pasrah. Aku hanya tak habis fikir, begitu tinggikah rasa ego itu? hingga tidak mempertimbangkan hal baik? sehingga merasa diri paling benar dan dengan angkuh melegalkan apapun yang ingin dilakukan. Kebohongan yang berkali kutemui, kalimat yang tak ada aplikasinya, tak lagi mengerti apa makna sayang dan benci. Tuduhan yang sejatinya dilakukan oleh diri sendiri. Semua orang tau bagaimana diri ini, semua orang tau bagaimana rasa ini, tapi tidak dia yang aku dedikasikan.

Aku bukan manusia sempurna, aku bukan malaikat, tapi aku terus berusaha untuk menjadi yang terbaik seperti yang dia ingin,, tapi semua sia-sia... semua kejujuran yang tak pernah dihargai, semua kalimat yang selalu dipandang dari sisi diri, ntahlah,,,
Semua ini begitu berat..

Adakah dia tau bahwa aku terus memikirkan kebaikannya dan itu yang membuatku tak bisa melupakannya. Adakah dia bisa merasakan sakit yang kurasakan? masih terngiang kalimat-kalimat yang sangat meyakinkan, tapi semua itu hancur dan dia hancurkan sendiri.

Ntah apa yang dicari, ntah apa yang diinginkan, ntah apa yang ingin dicapai dalam hidup ini.

Dengarlah...
Aku selalu mendoakan suksesnya, untuk keluarganya, ibu, bapak dan adik-adiknya,,,
Aku tau beratnya hidup yang dijalani, tanggung jawab yang dia emban, tuntutan mereka, karna itu aku selalu mengalah... aku mengerti perihnya.. aku mengerti kesusahannya...

Biarlah jika fikiran dan opini tentangku tak berubah, biarlah jika semua itu telah tertanam dalam benaknya, aku takkan menyalahkan,,, aku hanya ingin dia tau bahwa aku tak pernah berniat buruk terhadapnya,,,

Andai saja.. dia lebih terbuka..
andai saja.. semua berjalan sewajarnya..
andai saja.. seperti mereka yang menjalaninya terbuka...
Andai saja.. tak banyak yang ditutupi..
andai saja.. keberadaanku diakui..
Andai saja.. kesetaraan itu benar-benar ada...
Andai saja.. bisa menilai lebih positif, bisa melihat dari sisi objektif, bukan ego..
Andai saja dia bisa lebih bersahabat dengan orang sekitarku, dan berkomunikasi dengan mereka secara baik,,, dan tidak cepat mengklaim buruk semua orang... karna aku tak pernah menilai mereka yang menghabiskan waktu dengannya.. dimataku, manusia sama.. mereka punya sisi baik dan buruk,,

Aku telan dalam2 ketika dia menilai buruk orang sekitarku, teman, sahabat, tetangga, bahkan keluarga, kujalani semua dengan menjaga jarak dengan mereka, demi dia... bahkan untuk membantu orang tuaku acapkali jadi konflik dan tak sedikit orang tuaku mengalah,,, dan mereka mengerti kenapa semua itu aku lakukan..
apakah aku pernah menilai buruk satu pun temannya? sahabatnya? keluarganya? orang-orang sekitarnya?
Konsistensi terhadap apa yang dilarang, apa yang menjadi aturan, hanya berlaku untukku...
dan semua itu,,, kujalani dengan ikhlas.. kuhadapi semua demi dia...

Ah ntahlah... kisah ini begitu rumit, semua cerita yang ntah, kekecewaan, kemarahan telah menjadi biasa..
Yang menjadi sisa tanya, apa yang sebenarnya dia cari dan inginkan? Semoga dia mendapatkannya, meski bukan dariku..

Mungkin ini jawaban atas do'a orangtuaku, yang tak sedikit dianggap remeh..
Meski mereka pun telah berusaha yang terbaik untuk dia.. menghargai dia..
Karna mereka tau bahwa aku sangat menyayanginya....

Semoga masih ada jalan terang.. Amien..